Presiden
Otoritas Palestina Mahmud Abbas, di Universitas Cooper New York,
berkata: “Saya orang yang paling tua. Saya sekarang berusia 79 tahun.
Dan sejauh ini, saya belum memetik buah perdamaian. Akan tetapi saya
bahagia bahwa kalian akan memetik buah perdamaian yang sudah kami tanam
sejak dua puluh tahun yang lalu. Abbas mengatakan: “Sikap bijaksana dari
para orang tua, dan semangat dari mereka yang muda. Saya siap untuk
menciptakan perdamaian, tetapi di mana Netanyahu?”
Ini adalah hasil minimum yang sepantasnya diterima oleh orang-orang
seperti Abbas, yang telah menjual agamanya dan duniawinya dengan dunia
pemberian Yahudi. Jika sebab-sebab di dunia telah terputus dengan Abbas,
maka keadaannya di akhirat lebih keras dan mengerikan, “(Yaitu)
ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang
mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan
antara mereka terputus sama sekali.” (TQS. Al-Baqarah [2] : 166).
Sumber: pal-tahrir.info, 23/09/2014.
0 comments:
Post a Comment