Meskipun
mengeluarkan dekrit yang menunjuk Ikhwanul Muslimin sebagai “organisasi
teroris”, Dr Hazem Al – Beblawi, yang merupakan mantan Perdana
Menteri, telah menggambarkan keputusan ini sebagai ilegal dengan
mengatakan: “Keputusan ini adalah keputusan politik bukan keputusan
hukum, dan karena itulah hal ini tidak diterbitkan dalam lembaran
negara.”
Dalam sebuah wawancara program televisi yang berjudul “This Happens
in Egypt” (TV) , yang ditampilkan di MBC Channel Mesir, Al – Beblawi
menambahkan bahwa Lembaga Kehakiman adalah satu-satunya otoritas yang
memiliki mandat untuk mendakwa seseorang atau suatu organisasi dengan
tuduhan terorisme atau apa pun. Dia mengatakan: “Hanya pengadilan yang
memiliki hak untuk mengatakan hal ini karena pengadilanlah yang memiliki
hak untuk membuat tuduhan dan mengeluarkan keputusan.”
Mantan Perdana Menteri itu mengharapkan bahwa keputusannya sendiri
yang menunjuk Ikhwanul Muslimin sebagai “organisasi teroris” tidak akan
berakibat bisa mendakwa siapa pun yang berafiliasi dengan organisasi itu
hanya atas dasar afiliasi. Dia mencatat bahwa situasi keamanan sudah
mulai membaik dan bahwa rakyat Mesir sekarang melihat kekerasan dengan
“perasaan jijik”. Dia mengatakan: “Rakyat sekarang melihat kekerasan
sebagai tindakan perusakan bagi negara dan bukan sebagai aktivitas
politik. Dan pandangan seperti ini adalah suatu keuntungan besar.”
Al – Beblawi menolak untuk menerima penggambaran oleh sebagian orang
atas peraturan yang mengatur demonstrasi sebagai “peraturan yang
melarang demonstrasi”. Dia mengatakan: “Saya tidak mengenal apa yang
sebagian orang sebut sebagai peraturan yang melarang demonstrasi.
Demonstrasi adalah seperti hak-hak lain yang harus diatur. Dia
menambahkan bahwa ketika keamanan negara terancam, pengambilan
langkah-langkah luar biasa menjadi tak terelakkan.
Mantan Perdana Menteri itu menyatakan keberatannya atas peraturan
termasuk yang berkaitan dengan pengaturan demonstrasi dan
menggambarkannya sebagai “ekstrem” dan mengatakan: “Saya keberatan
dengan hukuman ini dan saya ingin melihat hal ini dirubah.”
(rz/www.middleeastmonitor.com)
0 comments:
Post a Comment