Mantan Ketua Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) Hadi Poernomo rupanya termasuk tokoh yang mendapat
perhatian intelijen Amerika Serikat sejak lama. Ia disebut sebagai
pejabat korup yang harus dijatuhkan. Setidaknya, itulah informasi kawat
rahasia yang diungkap Wikileaks.org.
Pemerintah AS menyebut Hadi Poernomo
sebagai tokoh terkorup dari para koruptor pajak. Sementara di kalangan
pebisnis berskala internasional, ia dianggap sebagai birokrat kotor.
Predikat tersebut melekat pada diri Hadi sejak menjadi Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI.
Karena praktik kotornya itulah,
Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (Central Intelligence Agency/CIA)
menggelar operasi untuk menjatuhkan Hadi Poernomo dari jabatannya
sebagai Dirjen Pajak pada tahun 2006 silam.
Kronologi upaya menjatuhkan hadi
Poernomo terungkap dalam kawat diplomatik rahasia berkode JAKARTA
00005420 001.2 OF 004 di situs web Wikileaks.org.
Dalam kawat rahasia itu, Amerika
Serikat menggambarkan Hadi sebagai sosok angkuh nan arogan. Pemerintah
AS kesal terhadap tindakan Hadi yang mencekal wajib pajak yang tengah
diperiksa.
Hadi, masih menurut surat rahasia
tersebut, merupakan orang yang menjadi “teladan” anak buahnya dalam
praktik suap-menyuap perkara pajak di instansinya. Bahkan, berdasarkan
laporan agen CIA, Hadi tidak segan-segan memonitor harta wajib pajak
menggunakan foto satelit untuk memuluskan praktik kotornya tersebut.
“Di bawah kepemimpinan Hadi,
kedisiplinan petugas pajak menipis. Surat ketetapan pajak menjadi norma
untuk memaksa perusahaan bernegosiasi (suap),” lapor agen CIA dalam
dokumen yang dibocorkan WikiLeaks tersebut.
Laporan intelijen itu juga mengutip
ungkapan rasa gembira dari para pebisnis setelah Hadi Poernomo berhasil
dilengserkan dari kursi Dirjen Pajak Kemenkeu RI.
“Orang terkorup dari para koruptor
di Dirjen Pajak akhirnya bisa dijatuhkan. ‘Pria yang tidak terkalahkan’
itu akhirnya dapat digulingkan. Ini adalah peristiwa menakjubkan.”
Bahkan, komentar dalam dokumen
tersebut mengungkapkan rasa gembira intelijen atas kejatuhan Hadi
Poernomo. Mereka menulis, “The Mighty Have Fallen” alias si kuat telah
jatuh.
Belum ada bantahan dari Hadi Poernomo atas informasi yang dirilis WikiLeaks saat berita ini dipublikasikan. [kompas.com, 4/5/2014]
0 comments:
Post a Comment