Belajar dari kasus maraknya predator pedofilia di sekolah milik Amerika Jakarta International School (JIS), Juru Bicara Muslimah HTI Iffah Ainur Rochmah desak pemerintah evaluasi total keberadaan seluruh sekolah asing.
“Jangan ragu segera menutup sekolah asing yang terbukti tidak
mengikuti aturan main, dan malah menanamkan nilai, standar dan gaya
hidup bertentangan dengan budaya bangsa ini yang mayoritas Muslim,”
tegasnya kepada mediaumat.com Jum’at (25/4) melalui surat elektronik.
Iffah juga menegaskan sekolah asing sangat berbahaya lantaran menjadi
sarana efektif penanaman nilai dan gaya hidup yang bertentangan dengan
agama dan budaya bangsa. Serta menjadi jalan menundukkan kedaulatan
melalui loyalitas anak negeri yang diarahkan untuk mengagumi dan
menggunakan standar musuh untuk menilai segala sesuatu.
Bahkan, lanjut Iffah, bukan hal baru bila di negeri Muslim sekolah
asing melakukan pendangkalan akidah, pemurtadan, kristenisasi dan
sekularisasi, serta menjauhkan kaum Muslim dari Islam, pemikiran dan
hukum-hukumnya.
Selanjutnya, menarik anak-anak kaum Muslim ini untuk mengikuti
peradaban Barat yang busuk dengan menampakkan bahwa itu adalah dasar
kemajuan yang akan menyelamatkan kaum Muslim dari kondisi hidup yang
buruk, dan keterbelakangan peradaban.
Iffah juga menyatakan, pelajaran berharga semestinya diambil kamu
Muslim dari skenario penghancuran Khilafah Islamiyah oleh Kristen Eropa
yang dimulai dari berdirinya ratusan sekolah asing milik Eropa di
berbagai wilayah Khilafah. Menggerogoti loyalitas generasi Islam
terhadap agamanya hingga mereka rela menempatkan musuh layaknya sahabat
kepercayaan.
“Tentu tak boleh kita biarkan negeri Muslim Indonesia yang akan
menjadi cikal bakal kembali tegaknya khilafah mengulang sejarah kelam
umat Islam tersebut,” pungkasnya.[] Joko Prasetyo
0 comments:
Post a Comment