Menurutnya, hal ini secara gambang diungkapkan oleh berbagai strategi nasional yang dimiliki Amerika Serikat seperti National Security Strategy, Mei 2010.
Amerika Serikat memiliki doktrin Manifest Destiny yang
muncul pada tahun 1845 ketika Amerika Serikat dipimpin oleh Presiden
James Polk. “Doktrin inilah yang menjadi akar semangat penguasaan
wilayah dan penjajahan, bebernya.
Secara rutin Amerika Serikat mengeluarkan Democracy Index
untuk mengukur kualitas demokrasi semua negara yang ada di dunia. Secara
langsung, untuk mewujudkan hal ini maka setiap perwakilan Amerika
Serikat di berbagai negara akan memantau perkembangan demokrasi di
negara tersebut.
Tak jarang, duta besar atau staf diplomatiknya mengunjungi berbagai
partai politik yang memiliki potensi memenangi pemilu di negara
tersebut untuk memastikan bahwa yang mereka bawa tidak akan merugikan
kepentingan Amerika Serikat di negara tersebut.
Seperti yang dilakukan Economic Officer Kedubes Amerika Serikat Phil Nervig yang mengunjungi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Ketika Pemilu semakin dekat, John Kerry, Menlu AS pun mengunjungi Indonesia baru-baru ini selama tiga hari. Selain itu juga, First Secretary
Kedutaan Besar Amerika Serikat Vanessa Guest mendatangi kantor Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah, Rabu malam, 26 Februari 2014.
“Tentunya kunjungan ini juga dilakukan kepada partai-partai lain,” tutup
Budi.[] Joko Prasetyo
0 comments:
Post a Comment