Menurut
mantan biarawati Irena Handono umat Kristen tidak mempunyai batasan
ritual Natal yang jelas. “Itu mereka buat variasi karena mereka tidak
mempunyai ritual yang baku, karena memang mereka tidak mempunyai batasan
yang jelas,” ungkapnya seperti diberitakan Tabloid Media Umat, Jum’at (20 Desember 2013 – 2 Januari 2014).
Menurut Irena, variasi dalam ritualnya termasuk pohon cemara, banyak
patung-patung di dalam gua, ada kambing, ada sapi, bahkan ada rumah yang
dipenuhi oleh salju.
Sedangkan topi Sinterklas itu sebenarnya bukan Natal tetapi
Sinterklas, cuma antara Sinterklas dan Natal itu mereka disain
berdekatan. Hari Sinterklas itu 28 Desember, kalau Natal 25 Desember.
“Karena berdekatan, maka jadilah topi Sinterklas pernak-pernik natal dan
sebaliknya. Setelah topi Sinterklas tapi tidak lama lagi juga topi
kerucut old and new Tahun Baru,” ungkapnya.
Nah, antara pohon Natal dengan pernak-perniknya semua, ditambah
Sinterklas dengan pernak-perniknya dan topi kerucut, wah, ini umat Islam
perlu sekali memahami apa makna dari itu semua.
“Kalau pohon natal bahkan ada pernyataan dari Paus yang mundur kan,
Benediktus XVI, bahwa Yesus tidak dilahirkan 25 Desember. Bahkan
Benediktus juga mengatakan penanggalan Kristen salah. Artinya, mereka
membuat sesuatu —bisa kita kaitkan dengan Gereja Katolik Inggris maupun
Ortodoks yang menolak Peringatan Valentine— seolah-olah benar padahal
hanya mitos.”
Sedangkan, lanjut Irena, topi kerucut itu mengingatkan kaum Muslim
pada pembantaian umat Islam di Spanyol pada jaman Ratu Isabela. Saat itu
umat Islam dipaksa masuk Kristen bila menolak maka dihukum mati. Nah,
yang mau masuk Kristen disuruh pakai topi kerucut. Lalu dibawa ke suatu
tempat dan dibantai semua.
“Ratu Isabela beralasan, kepada Islam saja yang mereka peluk sejak
lahir mau keluar, apalagi kepada Kristen yang baru dimasukinya, maka
bagi orang seperti itu hukumannya dibunuh. Tapi eh, sekarang tiap Tahun
Barunya orang Kristen umat Islam pakai topi kerucut, ulang tahun juga
pakai topi kerucut,” pungkasnya.[] Joko Prasetyo
0 comments:
Post a Comment