Mengomentari pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono X tentang hubungan
kesultanan dengan kekhilafahan, Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia
(HTI) Muhammad Ismail Yusanto menyatakan Khilafah memiliki fakta dan
akar historis yang kuat di negeri ini.
![]() |
Pejabat RI Dalam KUII |
Menurut Ismail, Sri Sultan tadi memberikan pemahaman faktual bahwa
perjuangan khilafah memiliki basis sejarah di negeri ini. Sehingga salah
besar jika ada yang masih mengatakan perjuangan Hizbut Tahrir dalam
menegakkan kembali khilafah sebagai perjuangan yang ahistoris.
“Karena Sri Sultan saja mengakui peran Khilafah dan menjadikan bendera
dari Kekhilafahan Turki sebagai tanda keabsahan kesultanannya. Dan saat
ini duplikat bendera tersebut disimpan sebagai bendera pusaka,” pungkas
Ismail.
Sebelumnya, dalam pembukaan KUII ke-6, Sri Sultan HB X mengungkapkan
hubungan Khilafah Utsmaniyah dengan tanah Jawa. “Sultan Turki Utsmani
meresmikan Kesultanan Demak pada tahun 1479 sebagai perwakilan resmi
Khalifah Utsmani di tanah Jawa,” ujarnya
Menurutnya, Sultan Turki pula yang mengukuhkan Raden Fatah sebagai
khalifatullah di Jawa. “Perwakilan Khilafah Turki di Tanah Jawa,
ditandai dengan penyerahan bendera hitam dari kiswah Ka’bah bertuliskan
kalimat tauhid, dan bendera hijau bertuliskan Muhammad Rasulullah,”
bebernya. [Yusuf Mustakim/Joy/ht/dm] [visimuslim.com]
0 comments:
Post a Comment