Agenda yang dipandu oleh Endang Pamulatsih (mantan Ketua Departemen
Kemuslimahan Keluarga Mahasiswa Muslim Pertanian UGM ) ini dihadiri
sekitar 25 aktivis dari berbagai organisasi tingkat fakultas dan
universitas di UGM. Nuraini Septiti, aktivis Jama’ah Vokasi Al ‘Alim
(JAVA) menyampaikan pantikan diskusi dengan menggambarkan bahwa
Indonesia sekarang tidak “sedang baik-baik saja”. Terdapat banyak
masalah di Indonesia dan aktivis kampus sebagai orang yang bergerak dan
menggerakkan orang lain menuju keadaan yang lebih baik mempunyai peran
penting dalam mengawali perubahan Indonesia. “Meski faktanya, masih ada
beberapa aktivis yang masuk ke organisasi sekedar menitip nama sebagai
sarana eksistensi diri bahwa dia adalah aktivis. Ada juga aktivis yang
memiliki segudang program kerja tapi sedikit yang berkontribusi ke
masyarakat bahkan urgensinya sama sekali tidak menyentuh persoalan
masyarakat,” kritik Nuraini.
Afifatul Faizah aktivis Jama’ah Shalahuddin (JS) dan JAVA berkomentar
terkait maraknya korupsi, gaul bebas remaja SMP, kenaikan harga LPG,
yang menunjukkan Indonesia dalam kondisi sekarat. Hal tersebut diamini
oleh Sheila Ramadhani dari Keluarga Muslim Peternakan (KMPT) yang
merasakan kuliah tanpa uang itu susah, harus bersusah payah untuk
mencari beasiswa, tentu masih banyak yang belum bisa mengenyam
pendidikan akibat biaya yang sangat mahal seperti UGM yang menerapkan
UKT (uang kuliah tunggal). Mia (JS) melihat bahwa banyak aktivis
terkungkung pada tugas-tugas perkuliahan, mulai dari kerja kelompok,
responsi, praktikum, kerja laporan yang cukup menyita waktu karena hal
tersebut bagian dari amanah orang tua. Terkadang aktivis sudah cukup
bangga dengan mengadakan bakti sosial, memberikan sumbangan ke desa
binaan, tanpa melihat apakah aktivitas tersebut tepat untuk
membangkitkan umat. “Karena sudah banyak kegiatan serupa yang
dilaksanakan namun umat masih terpuruk dengan kemiskinannya,” kata Mia.
Masalah-masalah yang dihadapi oleh umat tentu membutuhkan solusi.
Okta dari UMMATI terinspirasi dengan perjuangan Rasul beserta para
sahabat, karena kondisi sekarang sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan
kondisi di masa Rasulullah memulai aktivitas dakwahnya. Okta
menggambarkan tentang sosok Mushaab bin Umair yang menjadi duta
Rasul/aktivis di Madinah berhasil mengubah keadaan masyarakat jahiliyah
menjadi masyarakat yang islami dengan konsep Islam yang membawa
kedamaian bagi masyarakat majemuk. Endah dari JMF (Jamaah Muslim
Fisipol) menambahkan bahwa Islam tidak sekedar mengurusi masalah ibadah
mahdoh, namun mengatur seluruh aspek kehidupan, sejak kita bangun pagi
sampai bangun negara, dan perubahan besar itu dimulai dari gerakan
pemuda. Arofah dari BEM KH menegaskan, sebagai aktivis harus membangun
pola pikir dan pola sikap yang sesuai dengan Islam agar pergerakan yang
dilakukan oleh aktivis terarah dan sesuai dengan apa yang telah
dicontohkan oleh Rasulullah. []
0 comments:
Post a Comment