HTI Press, Jatinangor. Ulama itu
pewaris para nabi, sehingga patut dan wajib melakukan apa yang pernah
dilakukan oleh para nabi, yakni berjuang menegakkan agama Allah. Begitu
ujar Ustadz Ir. Acep Muhyidin yang merupakan Ketua Lajnah Khusus Ulama
HTI DPD II Sumedang dalam acara Kupas Media Politik dan Dakwah Al-Wa’ie
DPC HTI Jatinangor.
Acara ini berlangsung pada Ahad, 13 April 2014 diadakan di Aula
Pertemuan Rumah Makan Soeharti Jatinangor. Tema sentral kegiatan ini
ialah Pudarnya Peran Politik Ulama. Kupas Al-wa’ie ini menghadirkan Ust.
Acep Muhyidin (LKU DPD II Sumedang) dan Ust. Jeni Anwar (Ulama
Jatinangor).
Dalam penjelasannya, Ustadz Jeni Anwar membagi 5 kriteria para ulama
yang merupakan bentuk pudarnya peran ulama dalam berpolitik. Yaitu Ulama
yang apolitis, Ulama yang membela penguasa zhalim, ulama yang
mempromosikan ide kufur, ulama selebritis, dan terakhir ulama yang
justru menganggap syariah dan khilafah itu ancaman. Beliau
menjelaskan bahwa seharusnya ulama hari ini memperjuangkan syariah dan
khilafah. Sebab hari ini ummat membutuhkan bukan ulama cinta dunia
tetapi ulama yang mencintai akhirat pula. Sementara Ustadz Acep
menjelaskan bahwa bahwa peran ulama di bidang politik saat ini sangat
minim. Ulama hanya dijadikan oleh para penguasa sebagai alat kekuasaan
mereka.
Acara tersebut dihadiri berbagai elemen masyarakat, termasuk ulama
yang ada di Jatinangor.Dengan acara seperti ini, diharapkan para ulama
sadar agar ikut berjuang dalam menerapkan syariah secara kaffah dalam
bingkai Khilafah. []Rizqi/MI Sumedang

Dari
kiri : Ustadz Acep Muhyidin (DPD II HTI Sumedang), Ustadz Jeni Anwar
(Ulama Jatinangor) dan moderator Ustadz Yanuar Nurrachman Latief, S.Si.

0 comments:
Post a Comment