Berita :

(www.palinfo.com) (http://paltimes.net)
Komentar :
Sepanjang sejarah, masjid telah menjadi tempat berkumpul untuk
membahas kejadian dan isu-isu dari isu politik hingga urusan agama,
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat umum dan untuk memperkaya
pengetahuan mereka. Namun ini tidak lagi terjadi atau tampaknya …
Otoritas Palestina telah melancarkan serangan terhadap masjid-masjid di
Tanah Suci itu. Saat hari-hari berlalu, insiden kekerasan meningkat
sangat drastis, dengan menangkap para orang tua dan menggunakan tongkat
untuk memukuli para jamaah terutama yang berasal dari Hizbut Tahrir dan
orang-orang yang mencoba melindungi dan mendukung mereka.
Apa yang mengejutkan adalah waktu insiden ini terjadi. Otorita
Palestina menggunakan pasukan anti huru-hara dan berbagai badan keamanan
untuk menanamkan rasa takut yang luar biasa atas kehadiran bergaya
diktator. Bagian yang sangat menyedihkan adalah bahwa hal itu
menunjukkan kekuatan fisiknya kepada jamaah di Masjid-Masjid dimana
mereka seharusnya menjaga dari perusakan dan pembakaran yang dilakukan
oleh para pemukim Yahudi fanatik yang berulang kali melakukan kejahatan
dan kebencian mereka terhadap warga Palestina. Waktu pengekangan
kegiatan masjid ini bertepatan dengan peristiwa yang terjadi di seluruh
Timur Tengah lebih khusus di negara-negara yang mengalami revolusi Musim
Semi Arab seperti di Tunisia, Mesir, dan Maroko.
Di negara-negara ini, pemerintah dan badan-badan keamanan mereka
melarang setiap pembicaraan yang disampaikan tanpa izin terlebih dahulu
dari pemerintah resmi, dan siapa pun yang menentang kebijakan ini akan
di penjara. Mereka melakukan tindakan kekerasan ini dengan alasan untuk
mencegah hasutan terhadap pemerintah yang berkuasa. Tampak bahwa
Otoritas Palestina telah berbuat yang sama. Tidak mengherankan jika efek
domino hal ini akan sampai ke Palestina karena masjid-masjid itu
berfungsi sebagai tempat berkumpul bagi orang-orang beriman yang tulus
dan saleh.
Amerika Serikat telah mengerahkan penekanan pada masjid, dengan
memastikan untuk membungkam rakyat jelata, orang-orang yang sadar,
orang-orang berpengaruh untuk mengatakan kebenaran kepada massa terhadap
kekejaman yang dilakukan oleh rezim yang berkuasa dan Barat, khususnya
Amerika, yang berhasil melencengkan revolusi-revolusi di negara-negara
tersebut. Dan untuk mencegah dan mendominasi pendapat umum rakyat
terhadap mereka, Amerika berulang kali menegaskan bahwa Otoritas
Palestina membatasi dan melarang pembicaraan yang menurut mereka
menghasut kebencian terhadap entitas Yahudi dan pemerintah Barat.
Namun, relevan untuk menyebut bahwa rasa takut yang dihasut oleh
Otoritas Palestina dan badan-badan keamanannya tidak akan meredam seruan
atas isu-isu penting dan tidak juga mereka dapat membungkam para
pengemban dakwah yang tulus yang tidak akan beristirahat hingga
kata-kata kebenaran bergema di seluruh masjid dan di tempat-tempat lain.
Hal ini memberikan mereka jaminan bahwa pesan mereka untuk mengirim
ketakutan pada berbagai entitas yang terlibat dalam kampanye mereka
untuk menciptakan ketakutan. Hal ini memberikan para pengemban dakwah
lebih banyak kekuatan dan ketekunan untuk melanjutkan jalan ini tanpa
takut dipenjara atau diserang. Memang kata-kata kebenaran lebih kuat
daripada pasukan Otoritas Palestina bahkan ketika mereka melakukan
tindakan fisik secara brutal.
Ditulis oleh Kantor Media Pusat Hizb ut Tahrir oleh
0 comments:
Post a Comment