Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui bila perilaku korup di Indonesia
naik turun. Bahkan sistem yang ada di Indonesia dituding justru
melahirkan korupsi.
“KPK melihat sistem yang ada sekarang ini adalah sistem yang
melahirkan kejahatan korupsi. Oleh karena itu kalau kita ingin
menghilangkan korupsinya selain menindak orangnya juga sistem korupsi
ini yang harus diperbaiki,” kata Ketua KPK Abraham Samad, usai
memberikan pemaparan capaian kinerja KPK tahun 2013 di Gedung KPK,
Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (30/12/2013).
Lebih lanjut Abraham mengatakan KPK tak hanya konsen dalam penindak
soal pemberantasan korupsi, namun juga konsen dalam pencegahan korupsi.
“Maka dari itu pemberantasan korupsi harus dilakukan secara progresif
dan terintegritas antara penindakan yang refrensif dengan pendekatan
pencegahan, itu yang harus dilakukan,” kata
Sehingga, sambung Abraham, selain melakukan penindakan terhadap para
aktor koruptor juga dilakukan perbaikan sistem. Pasalnya, sistem yang
ada saat ini adalah sistem yang melahirkan kejahatan korupsi.
Sebelumnya Abraham Samad juga menilai perilaku korupsi saat ini sudah
bergeser ke generasi muda. Dari catatan penangkapan yang dilakukan KPK,
banyak generasi muda yang menjadi koruptor. Contohnya, pegawai pajak
yang ditangkap KPK, selain itu ada Angelina Sondakh dan Muhamad
Nazaruddin yang juga masih berusia muda.
Untuk mengatasi hal itu, KPK tengah giat membangun gerakan antibudaya
korupsi. “Mulai dari keluarga, dan sekolah, pendidikan usia dini sampai
perguruan tinggi,” kata ABraham, Kamis 12 Desember lalu.
Abraham mengaku kalau saat ini juga telah menandatangani kesepakatan
dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait pemberantasan
korupsi. “Nanti ketika generasi muda kita ditanya apa itu korupsi, dan
berkata apa itu korupsi?, apakah itu binatang purba, nah itu artinya
alhamdulilah (terbangun budaya antikorupsi),” ujarnya. (okezone.com,
31/12/2013
0 comments:
Post a Comment