*** *** ***
Penegasan Kerry untuk mendukung Tunisia selama periode transisi ini
merupakan bukti nyata bahwa situasi politik di negara itu berada pada
jalur yang salah dan dalam arah yang berlawanan bagi sebuah negara yang
telah dihujani percikan revolusi umat, dan bagi negara yang memilih
untuk menyelamatkan diri dari cengkraman kolonialisme, juga dari
eksploitasi negara-negara kafir Barat.
Bahwa penegasan dukungannya terhadap Tunisia di bidang
kontra-terorisme adalah menjelaskan maksud dari Amerika Serikat untuk
mengeksploitasi apa yang terjadi di Tunisia dalam beberapa hari
terakhir, guna menjalankan rekomendasinya dalam perang melawan Islam
politik dan partai-partai yang berusaha untuk menerapkan hukum Islam dan
melanjutkan cara hidup Islam. Jadi, bagaimana bagi negara yang
menciptakan terorisme, yang telah meneror rakyat Afghanistan dan Irak,
juga sekarang meneror rakyat Suriah dengan mendukung tiran Bashar agar
membantai anak-anak, perempuan dan orang tua, sehingga bagaimana sebuah
negara seperti Amerika akan menolong dalam memerangi terorisme,
sementara ia sendiri gembong teroris!
Seharusnya Presiden pemerintah transisi dan para pejabat tinggi
negara lainnya menyadari bahwa memperlakukan Amerika dengan model
seperti ini, yakni dengan mengundang para pejabat tinggi dan para
delegasinya, serta membiarkan mereka mengintervensi urusan dalam
negerinya, juga memperlakukannya dengan ramah, maka itulah cara yang
tidak dapat diterima dan ditolak oleh rakyat Tunisia.
Amerika yang tangannya masih berlumuran darah kaum Muslim; Amerika
yang telah melecehkan dan menyiksa kaum Muslim di penjara Abu Ghraib dan
penjara lainnya; Amerika yang sedang berusaha untuk mencegah kembalinya
Khilafah Islam di Syam dengan konspirasinya yang mendorong
saudara-saudaranya sesama negara kafir agar melakukan kejahatan terhadap
kaum Muslim, seperti Rusia untuk memainkan peran dalam mendistorsi
revolusi Syam, dan yang masih segar dalam ingatan kita adalah konferensi
pengkhianatan Jenewa 2; Amerika yang telah dan masih menjarah kekayaan
kita di Teluk, dan negeri-negeri kaum Muslim lainnya; Amerika yang
mendukung pembantaian terhadap kaum Muslim di Mesir dan memenjarakannya,
sementara yang penting bagi Amerika adalah menjaga stabilitas
kepentingannya. Jadi, negara bangsat seperti ini tidak sepantasnya
diperlakukan dengan ramah, apalagi dijadikan sebagai teman dekat. [Usamah Al Majiri – Tunisia]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 22/2/2014.
No comments:
Post a Comment