Sudah
tidak terhitung jumlahnya pendapat dan fatwa sesat yang tidak dapat
diterima secara hukum syariah, yang dikeluarkan oleh para ulama ruwaibidhah
yang berlindung di ketiak rezim otoriter, semisal Dr. Saaduddin
al-Hilaly, seorang guru besar (profesor) fiqih di Universitas Al-Azhar,
dimana ia menyebut Menteri Pertahanan dan Menteri Dalam Negeri Mesir
sebagai dua orang yang diutus Allah, sama dengan Musa dan saudaranya
Harun ‘alaihimassalam.

Al-Hilaly mengatakan—dalam sambutan pada acara penghormatan
kepolisian Mesir terhadap “para polisi yang tewas” dalam insiden
baru-baru ini, pada hari Kamis—bahwa Allah telah melindungi Mesir dan
agama Islam dengan dua orang menteri, dimana mereka ini diutus oleh
Allah, sebagaimana Allah telah mengutus Musa dan saudaranya Harun ‘alaihimassalam.
Perlu diketahui bahwa al-Hilaly ini sering mengeluarkan pendapat nyeleneh
dan sesat. Sebelumnya ia telah mengeluarkan fatwa bahwa seorang wanita
penari jika ia meninggal pada saat menari, atau dalam perjalanannya
untuk menari, maka ia telah syahid, sebab ia sedang menunaikan
kewajibannya, yaitu bekerja, dan sejumlah pendapat nyeleneh lainnya. Anehnya, Al-Azhar diam seribu bahasa dengan fatwa tersebut, yang sama sekali tidak sesuai dengan ketentuan syariah (islammemo.cc, 6/2/2014).
0 comments:
Post a Comment