HTI Press, Banda Aceh. Gedung
Academic Activity Center (AAC) Dayan Dawood hari Kamis (29/5) tampak
lain dari biasanya. Aula utama gedung ini disesaki oleh masyarakat Aceh
yang ingin mengikuti Konferensi Islam dan Peradaban 1453 H dengan dua
tema besar yang diangkat “Indonesia Milik Allah” dan “Saatnya Khilafah
Menggantikan Demokrasi dan Sistem Ekonomi Liberal.” Konferensi ini
dilaksanakan di 70 kota di Indonesia oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Seruan ini penting untuk menyadarkan umat Islam karena akar masalah
keterpurukan yang dialami oleh rakyat Aceh dan Indonesia pada umumnya
disebabkan karena diterapkan sistem kufur. “Mari selamatkan Indonesia
dengan syariat Islam karena Indonesia milik Allah!” kata Ketua DPD I HTI
Provinsi Aceh Ferdiansyah Sofyan.
Dalam materi kedua Humas HTI Aceh, Rahmad Ibnu Umar menjelaskan
kebrobrokan demokrasi. Dimana demokrasi berbeda dengan Islam karena
demokrasi berasaskan sekulerisme, pemisahan kehidupan dengan agama.
Negara Demokrasi sebenarnya adalah Negara korporasi. Hal ini beralasan
karena demokrasi ditopang oleh para pengusaha atau para capital. Karena
untuk menjadi penguasa dalam demokrasi membutuhkan modal yang sangat
besar.
“Karena kita muslim, maka kita menolak demokrasi!” serunya sambil disambut oleh pekikan yang sama oleh para peserta Konferensi.
Sementara dalam materi ketiga Ketua DPD II HTI Meulaboh Khairuddin
menjelaskan bagaimana demokrasi dengan system ekonomi liberalnya terus
menjerat Indonesia sehingga terus menjadi engara terbelakang dan akan
terus bergantung kepada Negara-negara penjajah, seperti Amerika Serikat
dkk.
Di akhir, Andi Azikin dari DPP HTI menjelaskan kebangkitan umat Islam
dalam menyerukan penerapan secara total Syariah Islam dalam bingkai
Khilafah Rasyidah ala minhajjin nubuwwah.
“Alhamdulillah, perjuangan Hizbut Tahrir terus mengalami kemajuan.
Dukungan terhadap syariah dan khilafah terus meningkat. Menurut survei
terbaru PEW research, 73% umat Islam di negeri ini menginginkan syariah
Islam sebagai hukum resmi negara. Di Pakistan 84%, Malaysia 86%,
Palestina 89%, Irak 91%. Bahkan di Afghanistan mencapai 99%,” katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, wahai kaum Muslimin, sambutlah
seruanperjuangan ini. Songsonglah janji Allah Swt dan berita gembira
Rasul-Nya dengan penuh semangat.
“Bergabunglah dalam barisan umat bersama Hizbut Tahrir untuk menegakkan khilafah. Penuhilah panggilan Allah Swt: Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (QS al-Taubah [9]: 119).”
Hingga berita ini diturunkan, ratusan rakyat Aceh masih memadati
Konferensi Islam dan Peradaban 1453 H. Tampak beberapa peserta harus
berdiri karena kehabisan kursi. []MI HTI Aceh
No comments:
Post a Comment