Sering
dianggap sepele, penyakit kelainan mental di Indonesia semakin
meningkat. Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2010, lebih dari
satu juta orang Indonesia menderita skizofrenia.
Itu merupakan kelainan mental yang ditandai gangguan proses berpikir,
seperti halusinasi dan delusi. Penderitanya bisa mengalami kelainan
mental signifikan sepanjang hidup. Sebab umumnya: tak kuat menahan
tekanan mental.
Kekerasan masyarakat, kenakalan remaja, pemasungan, dan kecenderungan
bunuh diri merupakan efek psikologis penderita skizofrenia.
Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia
(PDSKJI), Asosiasi Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Indonesia
(ARSAWAKOI) dan Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI), jika
mendapat penanganan tepat penderita skizofrenia bisa sembuh sempurna.
“70 persen penderita jika mendapat penanganan tepat dapat pulih,
bahkan 30 persen di antaranya dapat sembuh sempurna,” kata Ketua Seksi
Psikiatri Komunitas PP PDSKJI, Dr. Suryo Dharmono kepada VIVAnews di Bandung, Jumat, 28 Maret 2014.
Untuk itu, diperlukan sosialisasi soal pengenalan dan penanganan
tepat penderita skizofrenia. Peran masyarakat pun dibutuhkan. “Edukasi
ke masyarakat ini perlu dukungan dari berbagai institusi, mulai dari
pemerintah pusat dan daerah, asosiasi profesi, dan komunitas,” tambah
Suryo.
Kambuh Berkali-kali
Sebagai salah satu penyakit mental, skizofrenia juga makin dikhawatirkan menjelang pemilihan legislatif di Indonesia, yang berlangsung pada 9 April 2014. Menurut Suryo, caleg rentan mengalami gangguan jiwa bila tidak siap menghadapi tekanan Pemilu. Apalagi, skizofrenia memang bisa menyerang siapa saja.
Sebagai salah satu penyakit mental, skizofrenia juga makin dikhawatirkan menjelang pemilihan legislatif di Indonesia, yang berlangsung pada 9 April 2014. Menurut Suryo, caleg rentan mengalami gangguan jiwa bila tidak siap menghadapi tekanan Pemilu. Apalagi, skizofrenia memang bisa menyerang siapa saja.
Penyakit mental itu juga bukan tidak mungkin datang kembali. Jika
kambuh, butuh waktu lama memulihkannya. “Perlu waktu pemulihan 2 hingga 5
tahun. Bahkan, bila kambuh berkali-kali, harus dilakukan pengobatan
seumur hidup,” tutur Suryo. (viva.co.id,29/3/2014)
No comments:
Post a Comment