Bercerita kepadaku Suwaid bin Sa’id. Bercerta kepada kami Hafsh bin
Maisarah. Bercerita kepadaku Zaid bin Aslam, dari Atha’ bin Yasar, dari
Abu Sa’id al-Khudri yang mengatakan bahwa Rasulullah saw bersbda:
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا
فِي جُحْرِ ضَبٍّ لَاتَّبَعْتُمُوهُمْ، قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللَّهِ
آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ: فَمَنْ؟
“Kamu benar-benar akan mengikuti cara-cara orang sebelum kalian,
sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta. Bahkan sekalipun
mereka masuk ke dalam lubang biawak, niscaya kalian akan mengikuti
mereka.” Kami bertanya: “Wahai Rasulullah, (apakah mereka itu) orang
Yahudi dan Nasrani (Kristen)?” Beliau bersabda: “Ya, siapa lagi?”
Sabda Rasulullah saw: “Kamu benar-benar akan mengikuti cara-cara orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta. …” Kata “sanana” dengan dibaca fathah sin dan nun-nya, artinya adalah ath-thariq (jalan atau cara).
Sedang yang dimaksud dengan sejengkal, sehasta dan lubang biawak
adalah cerminan dari sikap yang sangat setuju dengan mereka, yakni
setuju dalam kemaksiatan dan penyimpangan, bukan dalam kekufuran. Dalam
mu’jizat ini tampak bagi Rasulullah saw. Dan apa yang diberitakan oleh
Rasulullah saw ini benar-benar telah terjadi, seperti banyaknya kaum
Muslim yang mengikuti cara-cara kaum kafir; menyerupai mereka dalam
akidah, ibadah, tradisi dan hari-hari besar. Bahkan hingga yang lebih
berbahaya dari semua itu, di mana sebagian umat Islam ada yang
berlebihan dalam mengikutinya, hingga mereka ikut bersama umat kristen
menghadiri Misa tengah malam. Dan apabila datang hari Natal, maka kita
lihat kaum Muslim berlomba menghidupkan tahun Kristen ini, yang dikenal
sebagai pesta malam Tahun Baru, yang dimeriahkan dengan perzinahan,
mabuk-mabukan, dan perbuatan amoralitas lainnya. Pada malam itu, kita
melihat di langit negeri-negeri kaum muslim disinari berbagai lampu dan
pesta kembang api, dan ikut begadang bersama mereka hingga pagi.
Wahai kaum Muslim: Jika Rasulullah saw telah meminta kepada kita
untuk tidak berpuasa bersamaan dengan ritual keagamaan mereka, lalu
bagaimana kita hari ini, sementara kita mengikuti tindakan amoral
mereka? Ketahuilah, bahwa laknat Allah atas para penguasa kaum Muslim
yang menyebabkan umat terpuruk seperti ini. Wahai kaum Muslim, mari kita
berjuang untuk menyingkirkan kotoran-kotoran para penguasa ini, dan
mengembalikan umat Islam pada posisinya yang diridhai oleh Allah, yaitu
sebagai umat terbaik yang dikeluarkan untuk umat manusia. Ketika itu
terwujudkan, maka orang-orang Yahudi dan Nasrani (Kristen) yang akan
mengikuti sunnah (cara atau jalan) yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.
Ya Allah, segerakan terwujudnya semua itu dalam waktu dekat. Allahumma amin (Ya Allah kabulkanlah).
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 24/2/2014.
No comments:
Post a Comment