HTI Press. Ada yang berbeda dengan Aula
Graha Cendekia, sekretariat ICMI Sumsel ahad kemarin (9/2), 27 tokoh
mengikuti diskusi intelektual dengan tema Khiliafah Sistem Warisan Rosulullah Untuk Solusi Masa Depan
yang diselenggarakan oleh HTI Sumatera Selatan. Acara yang di pandu
Rizal Fahmi,ST dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibaca
oleh Ust. Aksam Mawardi, menghadirkan pembicara dari Lajnah Khusus ‘Ulama (LKU) DPP HTI yakni KH. Syamsudin Ramadhan An Nawiy, dan Drs. Wahyudi Al Maroky, Direktur Pamong Institute Jakarta.
“Allah telah menetapkan berbagai hukum di seluruh aspek
kehidupan, baik rinci maupun global, termasuk hukum kenegaraan. Jadi,
sangat aneh jika ada yang mengatakan di dalam islam tidak ada bentuk
baku dalam sistem pemerintahan. Umat Islam saat ini cenderung mengambil
sistem pemerintahan buatan kaum kuffar. Padahal Islam telah melarang
bertasyabuh bil kuffar (menyerupai orang kafir). Sistem Khilafah sendiri
ditegakkan hanya untuk menerapkan hukum Qur’an dan Sunnah.” Papar KH. Syamsudin Ramadhan An Nawiy kepada para tokoh yang mengikuti acara ini.
Sedangkan Drs. Wahyudi Al Maroky dalam kesempatan ini menyoroti kebobrokan dan kesesatan demokrasi. “Demokrasi
bisa menjaga NKRI adalah bohong. Sebagai contoh, Timor Timur (Timor
Leste, red), bisa lepas dari Indonesia melalui proses demokrasi.
Merupakan ketakutan yang tidak berdasar jika dikatakan Syariat Islam
Indonesia bisa terpecah belah. Kemunkaran terbesar ketika Negara salah
memilih sistem hukum.” Pungkasnya.
Diskusi berlangsung khidmat, ini bisa dilihat dari antusiasme para
tokoh yang memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada para pembicara. Di
akhir diskusi para tokoh yang hadir berkomitmen untuk memperdalam
pengetahuan mereka seputar Khilafah, dan mendakwahkannya ke
tengah-tengah ummat. []MI HTI Sumsel
No comments:
Post a Comment