Emir Kuwait, Syeikh Sabah Al-Ahmad Al-Sabah mengumumkan bahwa Kuwait
akan menyumbangkan sekitar 500 juta dolar sebagai bantuan baru.
Sementara Amerika Serikat mengumumkan akan menyumbang 380 juta dolar.
Sedang Qatar dan Arab Saudi masing-masing berjanji untuk menyumbang 60
juta dolar. Uni Eropa juga berjanji untuk menyumbang sebesar 225 juta
dolar, dan Inggris sebesar 165 juta dolar.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan bahwa jumlah total
dana yang dijanjikan lebih dari 2,4 miliar dolar. Sementara dana yang
telah diterima tahun lalu di Kuwait, oleh PBB digunakan untuk memberikan
makanan, obat-obatan dan air minum, di tempat-tempat penampungan di
Suriah dan negara-negara sekitarnya. Sumbangan terbesar dalam konferensi
itu datang dari negara-negara Teluk Arab, terutama yang mendukung para
pemberontak Suriah yang berusaha untuk menggulingkan Presiden Basyar
al-Assad. Dalam hal ini, Kuwait tidak menampakkan dukungan terhadap
kedua belah pihak, dan menyatakan tentang keprihatinan terhadap
karakteristik konflik sektarian (sumber: Reuters).
Sangat memalukan, rezim di dunia Arab hanya mampu mengumpulkan jumlah
yang sedikit untuk membantu Suriah yang hidup di bawah kebrutalan
al-Assad, sementara beberapa dari mereka telah menghabiskan jutaan untuk
upacara super mewah dalam merayakan Natal dan Tahun Baru Kristen.
Namun, perilaku memalukan yang diperlihatkan rezim-rezim Arab tidak
berhenti hanya sampai di sini. Sebab semua orang tahu bahwa apa yang
dibutuhkan adalah mengirim tentara di dunia Arab dan Muslim untuk
melawan rezim Assad, dan menghentikan tirani Assad untuk selamanya.
Namun, rezim-rezim ini tidak berani mengambil langkah-langkah tersebut
karena takut akan menyinggung perasaan tuan-tuannya, yaitu kaum kafir
penjajah (kantor berita HT, 20/1/2014).
No comments:
Post a Comment